Selasa, 14 Januari 2014

Tidak Ikut Nyoblos, Mudharat Umat Islam jauh Lebih Besar


Umat Islam diharapkan tidak antipasti dalam masalah pergantian kepemimpinan, khususnya keikutsertaan dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
“Kita tidak boleh cuek soal kepemimpinan. Jika kaum Muslimin cuek, mudharatnya lebih besar. Akhirnya kekuasaan dimenangkan oleh orang-orang diluar Islam”jelas Dr Daud Rasyid pada “Pengajian Politik Islam” (PPI), Ahad, 12 Januari 2014 di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta.
Sepakat dengan Daud Rasyid, Ketua MUI Pusat, KH. Cholil Ridwan juga menyadari kepercayaan masyarakat terhadap Partai Politik (Parpol) Islam menurun tajam sejak banyak petinggi partai tersangkut kasus korupsi.
Anggota Dewan Pembina Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) itu menyayangkan jika umat Islam akhirnya tidak ikut memilih pemimpin alias Golput.
“Koruptor para petinggi partai Islam adalah hal yang berbeda dengan Parpol itu sendiri. Partainya tetap partai Islam. Soal korupsi, itu urusannya sama Allah,” tukas Cholil. Dengan mengikuti PPI, diharapkan masyarakat mampu mendapat pencerahan dan berperan pada Pemilu mendatang.
“Suara orang awam dengan suara orang partai, jumlahnya sama yaitu satu. Tapi ketidaktahuan orang awam terhadap partai Islam, membuatnya memberikan begitu saja suaranya pada partai lainnya,” jelas Kiai Cholil.
Daud Rasyid Sitorus, salah satu pembicara PPI, menceritakan jalannya percakapan antara Ali Bin Abi Thalib dan Ibnu Abbas RA mengenai alasan dirinya masuk sebagai anggota Dewan Syura.
Percakapan keduanya terekam dalam kitab Ahkam Shulthoniyah yang mengulas tentang hukum ketatanegaraan.
“Ini adalah persoalan besar umat Islam. Dan aku tidak melihat suatu alasan mengapa aku berada di luar,” tutur Ali seperti tertulis pada kitab klasik berumur 500 tahun itu ditirukan Daud.
 Menurut Daud, Syeikh Imam Al Mawardi, penulis kitab itu menjelaskan terperinci pasca penyerahan mandat kepemimpinan oleh Umar bin Khathab pada Dewan Syura.
Ali menjadi bagian Dewan Syura untuk ikut mempertimbangkan siapa di antara enam kandidat yang akan menggantikan Umar.
Karena itu, kedua pembicara ini mengajak umat Islam ikut terlibat dalam pergantian pemimpin.*

Load disqus comments

0 komentar