Profil Elynawati




Menjadi seorang perempuan dan pemimpin itu bukanlah hal yang mudah. Karena tugas  perempuan yang menjadi pendamping suami sekaligus menjadi ibu dari anak–anak, maka seringkali banyak perempuan memfokuskan diri untuk mengelola keluarga, dan mengesampingkan hal di luar itu. Namun hal itu tak berlaku bagi sosok muda kelahiran Temanggung, 25 Desember 1985 ini, Elynawati.

Meski dirinya adalah seorang perempuan, namun tak menjadi halangan untuk lebih banyak berkontribusi, terutama bagi warga masyarakat Kabupaten Temanggung. Perempuan alumni Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini kini diamanahi sebagai anggota DPRD Kabupaten Temanggung. Perempuan yang pada bulan Desember nanti baru menginjak usia 30 tahun ini menjabat sebagai sekretaris Komisi D DPRD Fraksi Golkar Sejahtera Kabupaten Temanggung.

Tak Disangka Jadi Anggota DPRD

Perjalanan Elyna menjadi anggota DPRD Kabupaten Temanggung memang cukup mengejutkan bahkan Elyna sendiri kaget karena di luar dugaan dirinya terpilih menjadi satu diantara tiga calon legislatif (caleg) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang lolos menjadi Anggota Dewan.

“Awalnya, saya diminta jadi caleg dari PKS untuk dapil 4, waktu itu saya hanya cari massa dengan siap menyukseskan caleg lain. Tapi ternyata, dukungan keluarga dan tim sukses saya yang begitu semangat dan gigihnya, sehingga di luar dugaan saya jadi (dewan-red),” paparnya, Jumat (24/4/2015).

Yang lebih membuat dirinya bersyukur, imbuhnya, adalah kebanyakan basis suaranya bukan basis suara PKS pada pemilu sebelumnya. Padahal, sebagaimana diketahui, sebagian masyarakat Temanggung belum bisa percaya dengan PKS karena isu tembakau.

“Istilahnya babat alaslah dan kami bisa membuktikan bahwa tuduhan terhadap PKS di Temanggung itu tidak benar,” tandasnya.

Aktif Bermasyarakat

Usut punya usut, ternyata yang membuat Elyna pada akhirnya lolos adalah kapasitas dan sosialisasi ke masyarakat yang cukup massif kala itu. Sejak pulang dari kuliah di Unnes pada bulan November 2009, Elyna segera mencari aktivitas dan bersosialisasi dengan masyarakat Temanggung.

“Setelah saya lulus kuliah dan pulang kampung, ada kebingungan tersendiri dalam masa transisi saat itu. Yang biasanya di kampus jadi angkatan 5-7, berangkat jam 5 pagi pulang jam tujuh malam, ketika di kampung jadi agak kikuk. Akhirnya berinisiatiflah untuk membuat rancangan aktivitas, selain mencari kerjaan tentunya,” jelas ibu satu anak ini.

Ilmu selama di kampus Unnes pun segera Elyna terapkan di kampung. Mulai dari bergabung dengan grup pengajian PKS, bergabung dengan kelompok yasinan ibu kampung, membuat TPQ (Taman Pendidikan Qur'an), hingga rutin mengisi majelis taklim.

“Sampai akhirnya bersama teman yang lain di Temanggung merintis Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang kemudian diberi nama SMP Islam Terpadu Cahaya Insani Kedu, yang resmi menerima peserta didik baru pada tahun ajar 2010/2011,” ungkapnya.

Singkat cerita, tak lama setelah itu, Elyna diminta menjadi pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Temanggung di bidang kaderisasi. Dari situ Elyna kembali menambah jam terbang bersosialisasi dengan masyarakat, karena semua kegiatan PKS ia ikuti, termasuk terkait perekrutan dan pembinaan kader.

“Ditambah lagi ketika Agustus 2010 saya menikah, intensitas bermasyarakat jadi lebih banyak. Dukungan dan teknik loby suami yang cukup bagus membuat saya lumayan tertokohkan,” kata istri dari Mantan Presiden Mahasiswa Unnes, Geri Setiawan ini.

Perempuan yang Dikenal “Entengan”

Selain bekal sosialisasi yang baik dan strategi lainnya, ternyata sosok Elyna di mata masyarakat Temanggung dikenal entengan atau mudah turun tangan membantu apa yang dikehendaki masyarakat.

“Bu Elyna dan suami memang orangnya entengan,” kata Ny Rusman, salah satu masyarakat setempat.

Selain entengan membantu, Elyna dikenal rajin melakukan silaturahmi dengan tetangga.

”Kami, saya dan suami sering silaturahmi, pernah juga saat sebelum jadi dewan, kami merintis TPQ, mulai dari cara mencari donatur Al Qur’an, dan pada waktu itu saya pernah membagi-bagikan 100 Qur’an ke anak–anak TPQ dan remaja masjid,” ujar Anggota Dewan dari Kecamatan Jumo, Gemawang dan Ngadirejo ini.

Ingin Melayani Masyarakat Sepenuh Hati

Meski dirinya saat ini menjadi seorang legislator, Elyna mengaku akan tetap melakukan aktivitas seperti saat dirinya sebelum menjadi legislator. Dirinya ingin lebih banyak bermanfaat bagi masyarakat.

“Yang biasa saya lakukan sebelum jadi aleg saya lakukan, aktivitas tambahannya setiap hari ahad saya silaturahim ke tokoh-tokoh di dapil,” tandasnya.

Selain itu, Elyna ingin terus berusaha maksimal bekerja sesuai tugas, pokok, dan fungsi yang diamanahkan.

“Sebagai Legislator, saya berusaha sekuat tenaga melayani masyarakat sepenuh hati, perketat fungsi pengawasan terhadap program pemerintah, memastikan secara langsung ke lapangan bahwa program pemerintah tepat sasaran, masyarakat yang berhak menikmati setiap program pemerintah tidak terdholimi," beber Elyna.

Elyna yang di masa kampus adalah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Semarang ini juga berpesan kepada para aktivis kampus untuk mempersiapkan diri terjun di masyarakat.

“Jangan pernah menjadi insan yang terkesan eksklusif di masyarakat, aktivitas di organisasi kampus sangat jauh berbeda di banding realita di lapangan. Apa yang para aktivis kampus lakukan, itu hanya sebuah pembelajaran. Action-nya ketika di masyarakat, jadi jangan pernah abaikan aktivitas sekecil apapun di masyarakat,” pungkasnya.



Profil Elynawati

Nama: Elynawati, S.Pd

TTL: Temanggung, 25 desember 1985

Pendidikan: SD N 1 Ketitang; SMP N 1 Ngadirejo, SMA N 2 Temanggung, UNNES.

Orang tua: Bpk. Slamet Ahmad Yusuf (alm)/ ibu Sri Mulatsih

Suami: Geri Setiawan, S.Kom.

Anak: Muhammad Nizham Rizq Qordhowi (6 tahun)

Aktivitas Organisasi: KAMMI Unnes, KAMMI Daerah Semarang, DPD PKS Temanggung

Pekerjaan: Guru SMPIT Cahaya Insani, Anggota DPRD Temanggung Periode 2014-2019

Load disqus comments

0 komentar