Selasa, 19 Mei 2015

Longsor Terjadi di 200 Titik

Selama empat bulan musim hujan pada 2015, dari Januari hingga April, di wilayah Kabupaten Temanggung terjadi tanah longsor pada 200-an titik. Jumlah titik longsor pada musim hujan tahun ini, lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Agus Widodo Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kantornya baru-baru ini mengatakan, titik-titik longsor itu selain terjadi di pemukiman dan material longsorannya mengenai rumah warga, juga di sejumlah tebing pinggir jalan. Bahkan ada yang hingga menutupi akses jalan setempat.

“Longsor pada titik-titik tersebut, meliputi skala besar dan kecil. Untuk yang skala besar hingga menyebabkan rusaknya rumah warga atau menutupi akses jalan, terjadi kurang lebih pada 80 titik,” ujarnya. Menurutnya, untuk longsor skala besar, BPBD menanganinya dengan menurunkan sukarelawan guna bersama-sama warga menyingkirkan material longsoran atau puing-puing rumah yang terkena longsor. Sedangkan, untuk longsoran skala kecil, ditangani pemerintah desa bersama warga setempat.

Agus mengakui, jumlah kejadian longsor pada musim hujan tahun ini lebih banyak dibanding musim hujan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut kemungkinan lantaran kian banyak lahan-lahan bertebing yang gundul dan tidak berterasering, sehingga longsor tidak bisa tercegah lagi. “Kalau dikaji, kemungkinan terjadinya longsor itu karena ulah manusia
sendiri, yang cenderung kurang peduli memelihara kelestarian alam,” ungkapnya.

sumber: www.suaramerdeka.com


Load disqus comments

0 komentar