Rabu, 20 Mei 2015

Hari Kebangkitan Nasional, Perbandingan SI dan Budi Oetomo


Supaya kita Melek Sejarah,
Boedi Oetomo (BO) VS Syarikat Islam (SI)

1. Tujuan
SI -> bertujuan Islam Raya dan Indonesia Raya
BO -> bertujuan menggalang kerjasama guna memajukan Jawa-Madura (Anggaran Dasar BO Pasal 2).

2. Sifat
SI -> bersifat Nasional untuk seluruh bangsa Indonesia.
BO -> bersifat kesukuan yang sempit, terbatas Jawa-Madura.

3. Bahasa
SI -> berbahasa Indonesia, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Indonesia
BO -> berbahasa Belanda, anggaran dasarnya ditulis dalam bahasa Belanda

4. Sikap terhadap Belanda
SI -> bersikap non-koperatif dan anti terhadap penjajahan kolonial Belanda.
BO -> bersifat menggalang kerjasama dengan Belanda, krn sebagian besar tokoh-tokohnya terdiri dari kaum priyayi pegawai pemerintah kolonial Belanda.

5. Sikap terhadap Agama
SI -> membela Islam dan membela/memperjuangkan keadilan
BO -> bersikap anti Islam dan anti Arab (dibenarkan oleh sejarahwan Hamid algadrie dan DR Radjiman)

6. Perjuaangan. Terhadap kemerdekaan
SI -> memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mengantar bangsa ini melewati pintu gerbang kemerdekaan
BO -> tidak pernah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan telh membubarkan diri tahun 1935, sebab itu tidak mengantarkan bangsa ini melewati pintu gerbng kemerdekaan.

7. Korban perjuangan
SI -> anggota SI berdesak-desakan maduk penjara, ditembak mati oleh Belanda, dan banyak anggotamya dibuang ke Digul.

8. Kerakyataan
SI -> bersifat kerakyatan dan kebangsaan.
BO -> bersifat feodal dan keningratan

9. Melawan Arus
SI -> melawan arus penjajahan
BO -> menurut kemauanarus penjajah

10. Kelahiran
SI -> Syarikat Islam a.k.a Syarikat Dagang Islam lahir 16 Okt 1905, 3 tahun sblm BO.
BO -> lahir pada 20 Mei tahun 1908.

Hari Kebangkitan Nasional yg seak tahun 1948 kadung diperingati setiap tgl 20 mei, seharusnya dihapus dan diganti menjadi tgl 16 Oktober. Tidak ada alasan apapun yg masuk akal dan logis utk menolak hal ini.
Dan seyogyanyalah, di orde reformasi ini sejarah bangsa harus diluruskan. Fakta-fakta sejarah harus di kritiso dengn jernih agar anak cucu kita kelak bisa mewarisi sejarah yang benar, bukan sejarah yang berisi kebohongan dan kepalsuan.


Load disqus comments

0 komentar