Kamis, 19 Februari 2015

Intimidasi Islam, Imam Muslim Cina Dipaksa Menari

Dalam tindakan keras lain pada kebebasan beragama, Cina telah memaksa para imam dari distrik Xinjiang untuk menari di jalanan. Para Imam diminta untuk bersumpah bahwa mereka tidak akan mengajarkan agama kepada anak-anak. Mereka juga diminta untuk mengatakan kepada anak-anak bahwa shalat itu berbahaya bagi jiwa.

Kejadin pemaksaan itu terjadi pada awal bulan, yakni 9 Februari. Seperti yang dilansir Islamonline, para imam Muslim telah dipaksa untuk mengayunkan slogan bahwa rejeki yang mereka peroleh bukan dari Allah SWT.

Berita Cina mengatakan, imam berkumpul di sebuah lapangan atas nama peradaban. Mereka dipaksa untuk menari dan bernyanyi slogan sebagai tanda untuk mendukung negara. Slogan-slogan tersebut termasuk pernyataan memuliakan negara atas agama, seperti 'perdamaian negara memberikan ketenangan bagi jiwa'.

Para imam juga diminta untuk memberikan pidato kepada para pemuda dan anak-anak. Generasi penerus bangsa dan agama itu dipaksa untuk menjauh dari Masjid. Mereka juga harus memahami bahwa doa itu berbahaya bagi kesehatan mereka dan mendorong mereka untuk menari sebagai gantinya.

Guru perempuan diperintahkan untuk mengajarkan anak-anak agar menjauh dari pendidikan agama. Kemudian, mereka dipaksa untuk bersumpah bahwa mereka akan menjaga anak-anak jauh dari agama.

Sebelumnya, kelompok-kelompok HAM meminta pemerintah China untuk melakukan tindakan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang yang dianggap teroris. Pada November lalu, Xinjiang pun dilarang untuk melakukan praktik agama di gedung-gedung pemerintahan.

Selain itu, umat Muslim Xinjiang juga dilarang mengenakan pakaian atau logo yang berhubungan dengan ekstremisme agama. Bahkan, pada Agustus lalu, kota Xinjiang Karamay Utara diminta agar para pemudanya untuk tidak berjenggot. Kemudian, wanita Muslim juga dilarang untuk mengenakan burqa atau jilbab di asrama atau bus umum.

Sumber: www.rol.co.id


Posted via Blogaway
Load disqus comments

0 komentar