TEMANGGUNG, Meski masih berstatus waspada, aktifitas gunung Sundoro cenderung menurun warga masyarakat diminta tenang namun tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh isu-isu yang tidak bertanggungjawab. Segala informasi terkait aktifitas Sundoro hendaknya masyarakat berpedoman pada informasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Bandung yang saat ini menempatkan petugasnya di pos Pengamatan Gunung Sundoro di Desa Gentingsari Kecamatan Bansari.
Hal itu dikemukakan Wakil Bupati Ir. Budiarto, MT disela-sela kunjungan kerja memantau aktifitas gunung Sundoro di pos pengamatan Gentingsari Bansari Jum’at (9/12). Ikut mendampingi Wabup, Kabag Pembangunan , Kabag Umum dan Kabag Humas setda kabupaten Temanggung. Rombongan Wakil Bupati diterima DR. Indra dari PVMBG, Camat Bansari, Kledung, Candiroto, Parakan dan Ngadirejo. Pemantuan bertujuan untuk mengetahui secara langsung dilapangan tentang situasai dan kondisi terkini aktifitas gunung Sundoro.
Menurut Budiarto setelah mendapat penjelasan langsung dari PVMBG diperoleh informasi bahwa berdasarkan data yang terekam di pos pengamatan Gentingsari, secara umum aktifitas gunung Sundoro menurun secara signifikan. Namun demikian meski turun, status masih dinyatakan waspada. Oleh karena itu masyarakat yang tinggal dikawasan lereng Sundoro tidak usah panik, ditekankan tenang dan tetap beraktifitas seperti biasanya. Jangan mudah terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Segala perkembangan terkait aktifitas Sundoro percayakan saja pada aparat yang berwenang yakni petugas di pos pengamatan gunung.
“ Kepada camat Bansari, Kledung, Ngadirejo, Parakan dan Candiroto serta para Kepala Desanya agar memberikan pemahaman yang benar kepada warga masyarakat supaya tidak bingung. Segala perkembangan yang terjadi hendaknya tetap berpedoman pada informasi resmi dari PVMBG “ pintanya seraya berharap secara berangsur-angsur status Sundoro kembali aktif normal seperti sebelumnya.
DR Indra dari PVMBG menjelaskan, berdasarkan pengamatan baik menggunakan alat maupun secara visual, aktifitas gunung Sundoro sejak ditetapkan status waspada mulai tanggal 5 Desember kemarin saat ini cenderung menurun. Untuk lebih mamaksimalkan dalam pengamatan sekarang telah dipasang 4 peralatan baru yang didatangkan dari Bandung dan menambah petugas di lapangan. Dengan demikian perkembangan aktifitas gunung bisa terdeteksi secara tepat dan akurat yang hasilnya akan disebarluaskan kepada masyarakat. Diutarakan berdasarkan catatan , gunung Sundoro meletus terakhir kali pada tahun 1970 berupa letusan abu.
“Segala perkembangan aktifitas gunung akan terekam di Pos pengamatan. Masyarakat hendaknya tidak usah panik dan tetap mengikuti instruksi yang kami sampaikan“, pintanya.
Hal itu dikemukakan Wakil Bupati Ir. Budiarto, MT disela-sela kunjungan kerja memantau aktifitas gunung Sundoro di pos pengamatan Gentingsari Bansari Jum’at (9/12). Ikut mendampingi Wabup, Kabag Pembangunan , Kabag Umum dan Kabag Humas setda kabupaten Temanggung. Rombongan Wakil Bupati diterima DR. Indra dari PVMBG, Camat Bansari, Kledung, Candiroto, Parakan dan Ngadirejo. Pemantuan bertujuan untuk mengetahui secara langsung dilapangan tentang situasai dan kondisi terkini aktifitas gunung Sundoro.
Menurut Budiarto setelah mendapat penjelasan langsung dari PVMBG diperoleh informasi bahwa berdasarkan data yang terekam di pos pengamatan Gentingsari, secara umum aktifitas gunung Sundoro menurun secara signifikan. Namun demikian meski turun, status masih dinyatakan waspada. Oleh karena itu masyarakat yang tinggal dikawasan lereng Sundoro tidak usah panik, ditekankan tenang dan tetap beraktifitas seperti biasanya. Jangan mudah terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Segala perkembangan terkait aktifitas Sundoro percayakan saja pada aparat yang berwenang yakni petugas di pos pengamatan gunung.
“ Kepada camat Bansari, Kledung, Ngadirejo, Parakan dan Candiroto serta para Kepala Desanya agar memberikan pemahaman yang benar kepada warga masyarakat supaya tidak bingung. Segala perkembangan yang terjadi hendaknya tetap berpedoman pada informasi resmi dari PVMBG “ pintanya seraya berharap secara berangsur-angsur status Sundoro kembali aktif normal seperti sebelumnya.
DR Indra dari PVMBG menjelaskan, berdasarkan pengamatan baik menggunakan alat maupun secara visual, aktifitas gunung Sundoro sejak ditetapkan status waspada mulai tanggal 5 Desember kemarin saat ini cenderung menurun. Untuk lebih mamaksimalkan dalam pengamatan sekarang telah dipasang 4 peralatan baru yang didatangkan dari Bandung dan menambah petugas di lapangan. Dengan demikian perkembangan aktifitas gunung bisa terdeteksi secara tepat dan akurat yang hasilnya akan disebarluaskan kepada masyarakat. Diutarakan berdasarkan catatan , gunung Sundoro meletus terakhir kali pada tahun 1970 berupa letusan abu.
“Segala perkembangan aktifitas gunung akan terekam di Pos pengamatan. Masyarakat hendaknya tidak usah panik dan tetap mengikuti instruksi yang kami sampaikan“, pintanya.
Sumber: http://www.temanggungkab.go.id
0 komentar