Senin, 11 Mei 2015

Akibat Ketidak Pahaman Dengan Aturan

TERPERANGKAP DI TOL
Memasuki pintu tol, antrian sangat lengang. 3 mobil beriringan. Mobil yang aku supiri diurutan ke-3. Mobil pertama masuk di pintu paling kiri, mobil kedua disebelah kanannya, dan saya memutuskan yang lurus. Lengang dan tidak antri.
Tapi betapa terkejutnya saya, tatkala pintu tol itu tidak ada penjaganya. Saya cari tempat bayar tidak ada. Sejurus kemudian saya baru nyadar kalau pintu tol yang saya masuki adalah tol berlangganan yang pakai kartu.
Saya putuskan untuk mundur, tapi dibelakangnya sudah banyak antrian. Saya terperangkap.
Dengan akal pendek yang ada, saya minta teman seperjalanan untuk minta bantuan ke penjaga tol yang disebelah kanan untuk membukakan palang pintu tol di depan saya. Dengan entengnya si penjaga bilang "silakan pinjam kartu sama mobil dibelakang kamu".
Dengan muka merah karena menahan rasa malu, teman saya mendatangi mobil yang dibelakang. Dan alhamdulillah, pengemudi mobil dibelakang sudah tau kepanikan dan malu yang menghiasi wajah kami. Tanpa kata dan sapa, ia sudah tau apa yang kami butuhkan. Ia menyodorkan kartu tol yang kami butuhkan.
Dengan rasa panik yang ada, kami gesek kartu tersebut dan pintu tol terbuka. Alhamdulillah.....
Dengan terburu-buru kami kembalikan kartu tadi ke pemiliknya tanpa ucapan terima kasih maupun uang pengganti, karena khawatir pintu tol akan segera menutup jika kami tidak segera melewatinya. Hmmm..  ayak ayak wae...


Load disqus comments

0 komentar