Kamis, 16 Januari 2014

Petani Temanggung Cari Tambahan Pupuk ke Luar Daerah

Kuota pupuk bersubsidi ke kelompok-kelompok tani berkurang. Karenanya petani di wilayah Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terpaksa membeli tambahan pupuk ke luar daerah untuk mencukupi kebutuhan tanamnya.

Wasilah,50, seorang petani asal Kedu mengaku terpaksa membeli tambahan pupuk poska dan urea untuk keperluan tanaman padinya yang baru berumur 36 hari. Ia memiliki lahan seluas 3.000 meter persegi. Mestinya ia memerlukan tiga kuintal pupuk urea dan poska, serta pupuk kandang. Jumlah itu digunakan untuk dua kali pemupukan. Kekurangan pupuk ia cari dari pedagang di luar daerahnya, yakni pupuk poska seharga Rp 116 ribu isi 50 kg, dan urea seharga Rp 95 ribu isi 50 kg.

Dikatakan, biasanya kelompok tani mendapat jatah pupuk setiap 1.000 meter persegi sebanyak poska 15 kg, urea 5 kg, dan tiga karung pupuk organik. Jatah demplot itu diberikan secara gratis kepada kelompok tani.

"Sekarang harus mencari tambahan pupuk lagi karena butuh satu kuintal urea untuk satu kesok atau 1.000 meter persegi," kata dia, Kamis (16/1).

Subsidi pupuk tahun ini, katanya, berkurang lebih banyak dibandingkan tahun lalu, yaitu 10 kg pupuk urea, poska 15 kg, dan pupuk organik tiga karung. Sehingga, tahun lalu petani hanya perlu tambah satu karung pupuk organik lagi.

Kepala Bidang Pertanian, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Temanggung, Harnani, mengakui adanya pengurangan pupuk subsidi sekitar 10%-15 %, secara bervariasi, tergantung jenis pupuknya.

"Subsidi dari pusat memang semua berkurang. Selain untuk menuju back to nature, juga untuk usaha konservasi lahan dengan perbaikan struktur dan kesuburan tanah, sehingga lama-lama nantinya harapannya petani tidak akan tergantung pada pupuk kimia," ujar Harnani. (Tosiani)

Sumber: www.metrotvnews.com/read/news/2014/01/16/208161/-Petani-Temanggung-Cari-Tambahan-Pupuk-ke-Luar-Daerah


Posted via Blogaway
Load disqus comments

0 komentar