Benarkah
Indonesia telah merdeka? atau memasuki
penjajahan babak baru? coba simak berapa peristiwa berikut:
1. A. 60.000 Agen Intel Asing Berkeliaran di Indonesia
Anggota Komisi I (Komisi Pertahanan dan Keamanan) DPR RI, TB Hasanuddin,
meluncurkan buku terbarunya berjudul "Arsitektur Keamanan Nasional"
di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) ini dalam resensi
bukunya menuliskan bahwa ancaman keamanan terhadap Indonesia terbuka lebar.
"Ancaman luar negeri kita tidak hanya dalam invasi militer tapi bisa saja
bentuknya apa saja bukan saja tentara tapi perusakan terhadap tata nilai,
narkoba, menjadikan negara itu down sehingga tidak harus pakai senjata,"
kata TB Hasanuddin.
(www.tribunnews.com/nasional/2013/11/07/60000-agen-intel-asing-berkeliaran-di-indonesia)
2. B. 70%-80% Aset Negara Indonesia Dikuasai Asing
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno mengingatkansekitar 70%-80%
aset Negara Indonesia, saat ini, telah dikuasi bangsa asing. “Kondisi bangsa
kita saat ini sudah mengkhawatirkan sehingga tanpa dukungan dan kebijakan oleh
semua elemen bangsa maka lambat laun seluruh aset akan jatuh ke tangan orang
asing,” katanya saat membawakan arahan pada Seminar Nasional Otonomi Daerah dan
Konflik Pengelolaan Lahan di Kendari, Sabtu (9/11/2013). Acara itu
diselenggarakan Keluarga Alumni UGM (Kagama) sebagai Pramunas XII yang akan
diselenggarakan 2014 mendatang. Ia mencontohkan, aset di bidang perbankan
misalnya, bangsa asing telah menguasai lebih dari 50%. Begitu pula di sektor
lain seperti minyak bumi dan gas serta batu bara yang antara 70%-75% dikuasai
asing, telekomunikasi sekitar 70%, dan yang lebih parah lagi adalah
pertambambangan, karena hasil emas dan tembaga yang dikuasai asing mencapai
80%-85%.
“Kecuali sektor perkebunan dan pertanian dalam arti luas, asing baru
menguasai 40%.
Namun demikian kita harus waspada agar tidak semua aset negara itu harus
dikuasi asing,” katanya. Oleh karena itu, imbuhnya, untuk mempertahankan aset-aset
yang belum dikuasai asing tersebut perlu kebijakan dan terobosan yang lebih
hati-hati dalam melahirkan keputusan sehingga aset yang belum dikuasi itu tetap
milik bangsa Indonesia.
(www.solopos.com/2013/11/11/70-80-aset-negara-indonesia-dikuasai-asing-464234)
3. C. Penyadapan Terhadap pejabat Tinggi Negara oleh Pihak Asing
Pihak intelijen Australia empat tahun lalu menyadap telepon seluler
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama istrinya, Kristiani Herawati alias
Ani Yudhoyono. Kabar ini berdasarkan dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika
Serikat (NSA) dibocorkan Edward Snowden.
Bukan hanya SBY dan istrinya, Australia juga menyadap telepon seluler
kepunyaan delapan pejabat Indonesia lainnya, seperti dilansir surat kabar the
Guardian , Senin (18/11).
Berikut daftar pejabat Indonesia menjadi korban sadapan Australia pada
2009:
1. Susilo Bambang Yudhoyono. Jenis
telepon: Nokia E90-1. Jaringan: 3G
2. Kristiani Herawati (ibu negara).
Jenis telepon: Nokia E90-1. Jaringan: 3G
3. Boediono (wakil presiden. Jenis
telepon: BlackBerry Bold 9000. Jaringan: 3G
4. Jusuf Kalla (mantan wakil
presiden). Jenis telepon: Samsung SGH-Z370. Jaringan:3G
5. Dino Patti Djalal (juru bicara
presiden). Jenis telepon: BlackBerry Bold 9000.Jaringan: 3G
6. Andi Mallarangeng (juru bicara
presiden). Jenis telepon: Nokia E71-1. Jaringan: 3G
7. Hatta Rajasa (menteri sekretaris
negara). Jenis telepon: Nokia E90-1. Jaringan: 3G
8. Sri Mulyani Indrawati (menteri
koordinator
9. perekonomian). Jenis telepon:
Nokia E90-1. Jaringan: 3G
10. Widodo Adi Sucipto (menteri
koordinator
11. politik dan keamanan). Jenis
telepon: Nokia E66-1. Jaringan: 3G
12. Sofyan Djalil. Jenis telepon:
Nokia E90-1. Jaringan: 3G
(www.merdeka.com/dunia/daftar-pejabat-indonesia-korban-penyadapan-australia.html)
Jika kondisi demikian maka layakkah kita berkata bahwa kita telah merdeka dari penjajahan asing?
0 komentar