Kamis, 21 November 2013

MENAKAR KEMERDEKAAN INDONESIA

Benarkah Indonesia telah merdeka?  atau memasuki penjajahan babak baru? coba simak berapa peristiwa berikut:

1.       A.  60.000 Agen Intel Asing Berkeliaran di Indonesia


Anggota Komisi I (Komisi Pertahanan dan Keamanan) DPR RI, TB Hasanuddin, meluncurkan buku terbarunya berjudul "Arsitektur Keamanan Nasional" di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) ini dalam resensi bukunya menuliskan bahwa ancaman keamanan terhadap Indonesia terbuka lebar. "Ancaman luar negeri kita tidak hanya dalam invasi militer tapi bisa saja bentuknya apa saja bukan saja tentara tapi perusakan terhadap tata nilai, narkoba, menjadikan negara itu down sehingga tidak harus pakai senjata," kata TB Hasanuddin.
(www.tribunnews.com/nasional/2013/11/07/60000-agen-intel-asing-berkeliaran-di-indonesia)

2.       B. 70%-80% Aset Negara Indonesia Dikuasai Asing


Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno mengingatkansekitar 70%-80% aset Negara Indonesia, saat ini, telah dikuasi bangsa asing. “Kondisi bangsa kita saat ini sudah mengkhawatirkan sehingga tanpa dukungan dan kebijakan oleh semua elemen bangsa maka lambat laun seluruh aset akan jatuh ke tangan orang asing,” katanya saat membawakan arahan pada Seminar Nasional Otonomi Daerah dan Konflik Pengelolaan Lahan di Kendari, Sabtu (9/11/2013). Acara itu diselenggarakan Keluarga Alumni UGM (Kagama) sebagai Pramunas XII yang akan diselenggarakan 2014 mendatang. Ia mencontohkan, aset di bidang perbankan misalnya, bangsa asing telah menguasai lebih dari 50%. Begitu pula di sektor lain seperti minyak bumi dan gas serta batu bara yang antara 70%-75% dikuasai asing, telekomunikasi sekitar 70%, dan yang lebih parah lagi adalah pertambambangan, karena hasil emas dan tembaga yang dikuasai asing mencapai 80%-85%.
“Kecuali sektor perkebunan dan pertanian dalam arti luas, asing baru menguasai 40%.
Namun demikian kita harus waspada agar tidak semua aset negara itu harus dikuasi asing,” katanya. Oleh karena itu, imbuhnya, untuk mempertahankan aset-aset yang belum dikuasai asing tersebut perlu kebijakan dan terobosan yang lebih hati-hati dalam melahirkan keputusan sehingga aset yang belum dikuasi itu tetap milik bangsa Indonesia.
(www.solopos.com/2013/11/11/70-80-aset-negara-indonesia-dikuasai-asing-464234)

3.       C.  Penyadapan Terhadap pejabat Tinggi Negara oleh Pihak Asing


Pihak intelijen Australia empat tahun lalu menyadap telepon seluler Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama istrinya, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono. Kabar ini berdasarkan dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dibocorkan  Edward Snowden.
Bukan hanya SBY dan istrinya, Australia juga menyadap telepon seluler kepunyaan delapan pejabat Indonesia lainnya, seperti dilansir surat kabar the Guardian , Senin (18/11).
Berikut daftar pejabat Indonesia menjadi korban sadapan Australia pada 2009:
1.       Susilo Bambang Yudhoyono. Jenis telepon: Nokia E90-1. Jaringan: 3G
2.       Kristiani Herawati (ibu negara). Jenis telepon: Nokia E90-1. Jaringan: 3G
3.       Boediono (wakil presiden. Jenis telepon: BlackBerry Bold 9000. Jaringan: 3G
4.       Jusuf Kalla (mantan wakil presiden). Jenis telepon: Samsung SGH-Z370. Jaringan:3G
5.       Dino Patti Djalal (juru bicara presiden). Jenis telepon: BlackBerry Bold 9000.Jaringan: 3G
6.       Andi Mallarangeng (juru bicara presiden). Jenis telepon: Nokia E71-1. Jaringan: 3G
7.       Hatta Rajasa (menteri sekretaris negara). Jenis telepon: Nokia E90-1. Jaringan: 3G
8.       Sri Mulyani Indrawati (menteri koordinator
9.       perekonomian). Jenis telepon: Nokia E90-1. Jaringan: 3G
10.    Widodo Adi Sucipto (menteri koordinator
11.    politik dan keamanan). Jenis telepon: Nokia E66-1. Jaringan: 3G
12.    Sofyan Djalil. Jenis telepon: Nokia E90-1. Jaringan: 3G


(www.merdeka.com/dunia/daftar-pejabat-indonesia-korban-penyadapan-australia.html)

Jika kondisi demikian maka layakkah kita berkata bahwa kita telah merdeka  dari penjajahan asing?
Load disqus comments

0 komentar