Selasa, 19 Februari 2013

Ustadz Dedy Wirastyo, Murobbi dan Qiyadah Teladan PKS Kota Semarang ini telah berpulang...

Mendung nampak menyelimuti langit
Kota Semarang, Senin (18/02) siang,
saat segenap kader PKS Kota Semarang
mengiringi kepergian salah satu
ustadznya ke peristirahatan terkahir di
Pemakaman Umum Sambiroto
Semarang. Bersamaan dengan itu rasa
kesedihan yang mendalam begitu
dirasakan oleh para kader dakwah se-
Kota Semarang. Hari ini dakwah
kehilangan salah satu ustadz yang
menjadi tokoh, murobbi, dan sekaligus
inspirasi bagi para kader dakwah di
Semarang.
Ustadz Dedy Wirastyo, Ustadz yang
sehari-harinya mengemban amanah
sebagai Ketua Cabang Dakwah (KCD) IV
Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS
Kota Semarang tersebut
menghembuskan nafasnya yang terakhir
sekitar pukul 03.00 WIB senin dini hari,
menjelang sahur. Dengan kepergian
salah satu kader dakwah yang selama
ini menjadi tulang punggung dakwah di
Kota Semarang tersebut, tentu banyak
yang merasa kehilangan, dari keluarga,
kerabat, sampai dengan para aktivis
dakwah yang sehari hari menjadi saksi
betapa pria ramah ini sangat gigih
berjuang bersama PKS.
“Kemarin kami masih saling bertemu
dan saling bersalaman saat bertemu di
Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda)
PKS Kota Semarang, beliau juga duduk
disamping saya,” kenang Tri Hartanto,
salah satu pengurus DPD PKS Kota
Semarang.
Suami dari Dwiyanti Handayani ini
adalah ustadz yang menjadi panutan
bagi keluarga, sekaligus menjadi mas’ul
dakwah di cabang Dakwah IV, sehingga
kehilangan sosok qiyadah tentu menjadi
satu hal yang berat dirasakan oleh para
akktivis dakwah, terkhusus di wilayah
Semarang.
“Beliau adalah sosok yang sholeh dan
menjadi panutan banyak orang,” kata
Usep Badruzzaman, Sekretaris Umum
DPD PKS Kota Semarang.
Kesaksian Mutarobbi
Rahmat El'azzam, salah satu
mutarobbinya, saat mendengar kabar
'kepergian' ustadz Dedy, via akun
twitternya bertutur:
Ustadz ramah ini murobbi saya.
Beliau petingi Sriboga, 1 bulan
bisa 2x ke LN. Kami selalu dapat
oleh-oleh.
Ustadz Dedy ini insyaalloh
meninggal dalam Husnul
Khathimah, bayangkan beliau
wafat pas mau sahur buat shaum
sunnah tadi pagi.
Beliau rajin banget shaum sunnah.
Saat ana masih liqo sama beliau,
selalu beliau perhatikan kehidupan
kami.
Beliau support pernikahan ana ga
hanya support moral, tapi juga
material. dan semua binaannya
juga gitu.
Sayangnya pas ana mutasi gak
sempat ngadain Liqo wada,
perpisahan. So sejak akhir 2011
blum pernah ketemu. Semoga
amalnya diterima.
Selamat jalan ustadz Dedy, kami semua
menjadi saksi atas kesabaran,
ketekunan dan ketelatenan mu didalam
dakwah ini.
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻪُ ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻪُ ﻭَﻋَﺎﻓِﻪِ ﻭَﺍﻋْﻒُ ﻋَﻨْﻪُ،
ﻭَﺃَﻛْﺮِﻡْ ﻧُﺰُﻟَﻪُ، ﻭَﻭَﺳِّﻊْ ﻣَﺪْﺧَﻠَﻪُ، ﻭَﺍﻏْﺴِﻠْﻪُ ﺑِﺎﻟْﻤَﺎﺀِ
ﻭَﺍﻟﺜَّﻠْﺞِ ﻭَﺍﻟْﺒَﺮَﺩِ، ﻭَﻧَﻘِّﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻄَﺎﻳَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﻧَﻘَّﻴْﺖَ
ﺍﻟﺜَّﻮْﺏَ ﺍْﻷَﺑْﻴَﺾَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪَّﻧَﺲِ، ﻭَﺃَﺑْﺪِﻟْﻪُ ﺩَﺍﺭًﺍ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ
ﺩَﺍﺭِﻩِ، ﻭَﺃَﻫْﻼً ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻠِﻪِ، ﻭَﺯَﻭْﺟًﺎ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ
ﺯَﻭْﺟِﻪِ، ﻭَﺃَﺩْﺧِﻠْﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ، ﻭَﺃَﻋِﺬْﻩُ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ
ﻭَﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
Ya Allah, Ampunilah dia (dari
beberapa hal yang tidak disukai),
maafkanlah dia dan tempat-kanlah
di tempat yang mulia (Surga),
luaskan kuburannya, mandikan dia
dengan air salju dan air es.
Bersihkan dia dari segala
kesalahan, sebagaimana Engkau
membersihkan baju yang putih
dari kotoran, berilah rumah yang
lebih baik dari rumahnya (di
dunia), berilah keluarga yang lebih
baik daripada keluarganya (di
dunia), istri yang lebih baik
daripada istrinya, dan masukkan
dia ke Surga, jagalah dia dari siksa
kubur dan Neraka.”
*pksjateng

Load disqus comments

0 komentar