Islam edia - Kementerian Pertanian
menemukan indikasi praktek
kecurangan di rumah potong hewan
sekitar Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi yang
menyebabkan kelangkaan pasokan di
kawasan ini. Kementerian mencurigai
separuh rumah potong hewan menolak
memotong sapi lokal dan hanya mau
memotong sapi asal Australia.
"Ada yang mengeluh, rumah potong
hewan yang telah diaudit oleh tim audit
Independen Australia malah tidak mau
memotong sapi lokal," kata Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kementerian Pertanian, Syukur
Irwantoro, di sela Rapat Koordinasi
Teknis Nasional 1 Tahun 2013
Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan di Yogyakarta, Kamis,
14 Februari 2013.
Beberapa temuan mereka, menurut
Syukur, menunjukkan adanya
kesengajaan diskriminasi rumah potong
terhadap sapi lokal Indonesia.
Setidaknya 50 persen dari 92 rumah
potong hewan di Jakarta dan sekitarnya
sudah tidak mau memotong hewan
lokal. Kondisi tersebut terjadi sejak ada
audit tim independen Australia di
rumah potong hewan secara berkala.
"Ini bentuk penjajahan dan diskriminasi
baru terhadap peternakan nasional,"
kata Syukur. Ia mengatakan,
keengganan rumah potong hewan, kata
Syukur, terjadi karena pihak Australia
mengancam akan meninggalkan rumah
potong langganannya di Jakarta dan
sekitarnya jika rumah potong hewan
menerima pemotongan sapi lokal.
Rumah potong hewan yang tidak mau
merugi, kata Syukur. Akhirnya terpaksa
menolak permintaan pemotongan sapi
lokal agar bisa tetap mendapatkan
jatah potong hewan impor asal
Australia. Akibatnya, ribuan sapi hidup
yang datang ke Jakarta tidak bisa
dipotong karena separuh rumah potong
menolak memotong sapi.
"Ini praktek tidak baik yang
menghambat masuknya daging lokal ke
rumah potong hewan dan membuat
kelangkaan daging sapi di Jakarta dan
sekitarnya," kata Syukur. Ia
mengatakan, Direktorat Peternakan dan
Kesehatan Hewan sudah membentuk
tim investigasi menyeluruh untuk
memverifikasi temuan tersebut. Tim
tersebut juga bekerja sama dengan
Lembaga Pengkajian Pangan Obat-
obatan dan Kosmetika Majelis Ulama
Indonesia dan telah bergerak sejak
pekan lalu.
Selain membentuk tim investigasi,
menurut Syukur, Kementerian Pertanian
juga sudah meminta penjelasan dari
pemerintah Australia melalui Kedutaan
Besar Australia mengenai temuan
mereka. "Pemerintah Australia
menjamin bahwa tindakan diskriminasi
rumah potong hewan itu bukan
kebijakan resmi negaranya," kata
Syukur. (tempo)
Sumber: www.islamedia.web.id/2013/02/daging-sapi-langka-ini-penyebabnya.html?m=1
Sabtu, 16 Februari 2013
Load disqus comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sering Dibaca
-
Dalam rangka memeriahkan hari Ibu yang jatuh tanggal 22 Desember, PKS Temanggung mengadakan Lomba Foto dan Video Puisi tentang Hari Ibu. L...
-
Apa itu masyarakat Islam dan bagaimana terbentuknya, adalah pertanyaan mendasar sebelum membahas lebih dalam bagaimana membentuknya...
-
Temanggung - Musyawarah Daerah (MUSDA) V Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Temanggung digela...
-
Banyak aktifitas ibadah yang bisa lakukan bersama Alquran, yang paling sederhana adalah mencintai Al Qur’an dan membuktikannya dengan ...
-
Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah segera mengungkap asal-usul benda asing, diduga pesawat nir-awak a...
-
Kerusakan yang terjadi pada umat Islam sekarang adalah kerusakan yang kompleks dan multidimensional. Kerusakan itu terjadi secara merata bai...
-
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono. (Foto: RSCM) Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk ahli molekuler diabetes, Dante Sakson...
-
Judul : Malamih Al-Mujama’ Al-Muslim Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo Penulis : Dr. Yusuf Qardhawi Tebal buku : xiv + 562 halaman Uk...
-
Temanggung- Dalam rangka memperingati hari ibu 22 Desember 2020, RKI diseluruh dapil ( 6 dapil ))di kabupaten Temanggungdapil m...
-
Temanggung - Untuk menghadapi wabah covid-19 yang masih melanda, kader PKS Temanggung membagikan vitamin C kepada warga Panjangs...

0 komentar