Rabu, 24 Oktober 2012

Kebebasan Misbakhun Jadi Momentum PKS Berpeluang Rebut Pemilih Mengambang



INILAH.COM, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimitis dalam Pemilu 2014 mendatang mampu menjaring pemilih mengambang (swing voters). Salah satunya disebabkan kebebasan Misbakhun dari tudingan kasus yang menimpanya.
Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik DPP PKS M Sohibul Iman mengatakan banyaknya undecided voter yang muncul dari berbagai riset politik membuka peluang bagi PKS untuk mengambil suara tersebut.
"Peluang PKS tetap sangat besar. Tentunyaundecided voter akan melihat rekam jejak integritas partai dan kader partai beserta kinerjanya," kata Iman di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/10/2012)
Lebih lanjut Iman mengatakan dukungan publik terhadap PKS akan meningkat dalam Pemilu mendatang dikarenakan kasus korupsi yang ditudingkan ke kader PKS tidak terbukti. "Seperti kasus Misbakhun, yang kemudian terbukti tidak bersalah. Kasus kader PKS yang menjadi Wakil Walikota Bogor juga dinyatakan bebas murni oleh Mahkamah Agung," ujar bekas Rektor Universitas Paramadina ini.
Dalam beberapa waktu terakhir ini memang sejumlah lembaga riset politik merilis temuan terkait keterpilihan partai politik jika pemilu legislatif digelar saat riset berlangsung. Survei Prisma Resource Center, lembaga bentukan Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), mengungkapkan keterpilihan PKS sebanyak 4,5 persen.
Selain itu, riset politik Charta Politika yang digelar pada 8-22 Juli 2012 lalu juga menempatkan PKS hanya memperoleh dukungan responden sebesar 3,9 persen. Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menjelang Pemilukada DKI Jakarta pada 7-11 September lalu juga mengungkapkan penurunan suara PKS menjadi 10,7 persen yang sebelumnya dalam Pemilu 2009 mencapai 18 persen.
Di saat bersaman, berbagai riset tersebut mengungkapkan besarnya angka undecided voters yang belum menentukan pilihan saat riset berlangsung yang rata-rata di angka 30-43 persen.
Keyakinan serupa juga sebelumnya ditegaskan Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid. Menurut dia, belum ada pembuktian soal turunnya suara partai Islam termasuk PKS. Dia yakin, PKS sebagai partai Islam masih diminati publik. “Survei-survei yang pernah dirilis mengatakan bahwa partai Islam akan berakhir di pemilu 2014, belum bisa dibuktikan," kata Hidayat di Jakarta, awal bulan ini.
Lebih lanjut Hidayat menyebutkan, banyak faktor yang tidak masuk dalam hitungan survei yang diselenggarakan lembaga survei tersebut. Kendati demikian, kata Hidayat, sebagai sebuah indikator survei, hasil itu bisa dijadikan lecutan semangat dalam meningkatkan kerja-kerja partai-partai Islam Indonesia menghadapi pemilu 2014. "Tapi survei bukan satu-satunya faktor penentu dalam pemilu 2014 kelak, masih banyak faktor lain,” tambah mantan Ketua MPR ini.
Jika mencermati kondisi internal PKS belakangan, memang mengalami perubahan gerakan dibanding era 2008-2009 lalu saat mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka.
Saat ini PKS kembali menunjukkan partai yang dekat dengan Islam. Aksi-aksi yang muncul belakangan, mengingatkan identitas PKS saat sebelum Munas PKS pada 2010 lalu di Ritz Carlton, Jakarta. Seperti respons aktif dalam tragedi Rohingya, Myanmar, respons film Innocence of Muslims serta ide mengganti logo palang merah menjadi bulan sabit.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Burhanuddin Muhtadi menilai memang ada upaya PKS untuk mengembalikan kepercayaan basis tradisionalnya. "PKS menyadari, pilihan partai terbuka ternyata bumerang dalam Pemilu 2009 lalu," ujar Burhan saat dihubungi, belum lama ini.
Upaya mengembalikan dukungan basis tradisional PKS tersebut, lanjut Burhan, diwujudkan dengan aksi-aksi partai dalam merespons isu yang bersinggungan dengan Islam. "Serta memasang kembali orang-orang faksi keadilan yang relatif tidak memiliki resistensi baik di internal maupun eksternal. Seperti menempatkan Hidayat Nurwahid sebagai Ketua Frasi dan Almuzammil Yusuf sebagai Wakil Ketua Komisi III," papar Burhan.
Apakah mujarab strategi PKS untuk meraup dukungan dari pemilih? Burhan menegaskan untuk menjawab hal tersebut harus dilakukan survei. "Yang pasti dalam survei terakhir, PKS di angka 4-5 persen," kata Burhan. [mdr]

sumber: 
Load disqus comments

0 komentar