Kamis, 21 Mei 2020

Meraih Kemenangan dan Kembali Fitri


Bulan Ramadan adalah bulan kemenangan maka ketika kita menjalani puasa ini mestinya kita semangat. Puasa tinggal tiga hari lagi maka kita harus semangat insyaAlloh kita akan meraih kemenangan.
Kemenangan yang ingin kita raih di bulan ini adalah kemenangan hakiki seperti dalam firman Alloh SWT. Puasa adalah panggilan iman, hanya orang orang yang berimanlah yang dipanggil Alloh untuk berpuasa. Dari sekian banyak orang yang berpuasa tidak semua merasa terpanggil imannya maka ia akan menjalankan puasa dengan bermalas malasan dan berberat berat hati karena imannya belum terpanggil.
Seperti yang kita fahami puasa akan mengantarkan kita pada rahmat Alloh dzat yang akan memenuhi seluruh hajad hidup kita. Ketika kita mendapatkan kasih sayang Alloh SWT maka tidak ada sesuatupun yang membuat kita sedih resah dan gundah gulana.
Bulan Ramadan adalah bulan maghfiroh bulan dimana Alloh akan mencurahkan  ampunan atas dosa dan kesalahan kita maka kesungguhan puasa kita itulah yang akan menjadikan dosa dan kesalahan yang sangat banyak satu persatu akan berguguran seperti daun daun kering di musim kemarau. Maka berbahagialah karena kemenangan yang akan kita dapatkan dibulan ramadan ini adalah terampuninya dosa dosa dan kesalahan kita.
Puasa kita dibulan Ramadan yang kita lakukan dengan penuh keikhlasan ini menjanjikan kita terbebas dari api neraka yang sangat dasyat. Tidak ada yang mampu menanggungnya meskipun hanya sesaat. 
Dalam materi Nafsul Insan ada 3 kondisi manusia yaitu
1. Ruh dibawah hawa nafsu, orientasi jiwa pada nafsu
2. Ruh yang tarik menarik dengan hawa nafsu, orientasi jiwa pada akal
3. Ruh menguasai hawa nafsu, keimanan menang dari hawa nafsu
Kondisi ruh yang ketigalah diakhir Ramadan ini yang akan kita raih. Puasa mestinya bukan hanya kita maknai menahan diri dari makan dan minum akan tetapi jauh dari itu tapi kita juga mampu menahan hawa nafsu kita.
Perang Badar di tanggal 17 Ramadan mengajarkan kita pertempuran berat yang tidak seimbang bisa dilalui kaum muslimin dan kaum qurais bisa dipukul mundur. Disaat pertempuran usai Rosululloh menyampaikan kita baru saja pulang dari pertempuran kecil menuju pertempuran akbar, pertempuran akbar adalah perang melawan hawa nafsu.
Tujuan kita berpuasa bukanlah agar kita selesai dalam masalah hidup kita atau agar menyelesaikan hutang hutang kita. Tapi ketika kita puasa itu adalah cara kita untuk mendapatkan pertolongan Alloh, pertolongan Alloh yang akan diberikan pada orang orang yang bertaqwa baik masalah yang besar ataupun masalah yang rumit.
Kemenangan akan kita raih jika kita mampu menahan diri dari marah. Marah bukanlah sesuatu yang membatalkan puasa tapi marah bisa mengurangi pahala puasa kita. Bukanlah sesuatu yang mudah tapi insyaAlloh bisa diusahakan.
Mari raih kemenangan Ramadan, kita isi lembaran baru dalam harian keseharian kita dengan identitas baru kita sebagai orang yang bertaqwa mulai dengan pusasa 6 hari bulan syawal. 
Kita tidak akan bisa Ramadan agar bisa selalu bersama kita namun semangat Ramadan seharusnya terus ada dalam diri kita. Maka jadikan Ramadan jadikan sebagai momentum kita untuk tunduk patuh dan taat kepadaNya, semangat untuk mengkaji Islam, menyuarakan Islam dan semangat menjadi pembela Islam.

Load disqus comments

0 komentar