Minggu, 24 September 2017

Spirit di Usia Senja

Mbah Amat Suhadi, 73th.buyutnya 3, kader yg terbentuk dr mantan relawan kecamatan wates di pileg 2014. Hampir tidak pernah absen kajian pekanan. Meski utk hadir mbonceng salah satu dr teman lkajian yg rata2 muda2). Kajian di kokap pun hadir.

Waktu itu, kurang 9 hari kegiatan kemah bakti. taklimat disampaikan di kajian skaligus mendata peserta.

Awalnya panitia tidak data beliau.slalu dilewati...dicek kembali siapa yg belum terdaftar.ada beliau di group itu, di lewati lagi daftarnya.
Tiba2 beliau ngacung...saya siap ikut.kaos L!

Semua tertawa..estu mbah..?
Bukannya surut, malah semakin meyakinkan.Saya ini olahragawan.baju komplit siap.celana hansip sama sepatunya ada.ransel cucu saya ada.saya yg bawa sarden.ada 4 dari kiriman anak saya masih ada.

Subhanallah...
Masuklah beliau didaftar dan dapat tugas perbekalan klompok juga.

Kajian 3 hari jelang kembara.
Kita kerjain lagi...mbah amat kecoret.mboten lolos calon peserta.

Jawab nya : takgolekane dhewe.mbiyen nang girimulyo aku ora diajak.saiki nang glagah kudu melu.
Ndak koyo sahabat e nabi ketinggalan perang.ndak ora oleh omongan karo kancane😀 (Materi kajian sebelumnya.bahas perang tabuk)

Wis..mantab!💖

Jadi kelingan potongan sirah sahabat

Ibnu Jarir berkata dari Hibban bin Zaid asy-Syar’abi, ia berkata, “Kami pernah ikut berjihad bersama Shafwan bin ‘Amr yang saat itu sebagai pemimpin daerah Himsh, dari Afsus hingga al-Jaraajimah. Tiba-tiba aku melihat orang tua renta yang kedua alisnya sudah jatuh ke matanya (menunjukkan sangat tua). Ia penduduk Damaskus yang sedang berada di atas tunggangannya di antara orang-orang yang akan menyerang.”

Aku pun menemuinya dan bertanya, “Wahai paman, sesungguhnya Allah menerima alasanmu (untuk tidak ikut jihad).” Ia berkata –sedangkan kedua alisnya menjadi tegak–, “Wahai keponakanku, Allah telah menuntut kita pergi jihad, baik dalam keadaan ringan maupun berat. Ketahuilah barangsiapa yang dicintai Allah, niscaya Allah akan mengujinya, kemudian mengembalikannya (kepada Allah), dan mengekalkannya (di Surga-Nya). Sesungguhnya orang yang diuji Allah di antara hamba-hambanya adalah orang yang bersyukur, bersabar, dan berzikir, serta ia tidak beribadah melainkan hanya kepada Allah SWT saja. Dicopy dgn sedikit perubahan dari group WA, semoga mwnjadi inspirasi.

Sumber: fb ust. Jasiman Lc


Load disqus comments

0 komentar