Mbah Amat Suhadi, 73th.buyutnya 3, kader yg terbentuk dr mantan relawan kecamatan wates di pileg 2014. Hampir tidak pernah absen kajian pekanan. Meski utk hadir mbonceng salah satu dr teman lkajian yg rata2 muda2). Kajian di kokap pun hadir.
Waktu itu, kurang 9 hari kegiatan kemah bakti. taklimat disampaikan di kajian skaligus mendata peserta.
Awalnya panitia tidak data beliau.slalu dilewati...dicek kembali siapa yg belum terdaftar.ada beliau di group itu, di lewati lagi daftarnya.
Tiba2 beliau ngacung...saya siap ikut.kaos L!
Semua tertawa..estu mbah..?
Bukannya surut, malah semakin meyakinkan.Saya ini olahragawan.baju komplit siap.celana hansip sama sepatunya ada.ransel cucu saya ada.saya yg bawa sarden.ada 4 dari kiriman anak saya masih ada.
Subhanallah...
Masuklah beliau didaftar dan dapat tugas perbekalan klompok juga.
Kajian 3 hari jelang kembara.
Kita kerjain lagi...mbah amat kecoret.mboten lolos calon peserta.
Jawab nya : takgolekane dhewe.mbiyen nang girimulyo aku ora diajak.saiki nang glagah kudu melu.
Ndak koyo sahabat e nabi ketinggalan perang.ndak ora oleh omongan karo kancane😀 (Materi kajian sebelumnya.bahas perang tabuk)
Wis..mantab!💖
Jadi kelingan potongan sirah sahabat
Ibnu Jarir berkata dari Hibban bin Zaid asy-Syar’abi, ia berkata, “Kami pernah ikut berjihad bersama Shafwan bin ‘Amr yang saat itu sebagai pemimpin daerah Himsh, dari Afsus hingga al-Jaraajimah. Tiba-tiba aku melihat orang tua renta yang kedua alisnya sudah jatuh ke matanya (menunjukkan sangat tua). Ia penduduk Damaskus yang sedang berada di atas tunggangannya di antara orang-orang yang akan menyerang.”
Aku pun menemuinya dan bertanya, “Wahai paman, sesungguhnya Allah menerima alasanmu (untuk tidak ikut jihad).” Ia berkata –sedangkan kedua alisnya menjadi tegak–, “Wahai keponakanku, Allah telah menuntut kita pergi jihad, baik dalam keadaan ringan maupun berat. Ketahuilah barangsiapa yang dicintai Allah, niscaya Allah akan mengujinya, kemudian mengembalikannya (kepada Allah), dan mengekalkannya (di Surga-Nya). Sesungguhnya orang yang diuji Allah di antara hamba-hambanya adalah orang yang bersyukur, bersabar, dan berzikir, serta ia tidak beribadah melainkan hanya kepada Allah SWT saja. Dicopy dgn sedikit perubahan dari group WA, semoga mwnjadi inspirasi.
Sumber: fb ust. Jasiman Lc
Minggu, 24 September 2017
Load disqus comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Youtube Video
Sering Dibaca
-
Merekrut manusia ke jalan Allah SWT merupakan amaliyah yang mahal. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, di antaranya mela...
-
Di ujung tahun 2014 bencana alam bertubi-tubi datangnya. Sinabung belum beres, Gamalama meledak. Ada juga bencana longsor di Karangkobar-Ban...
-
Ketika Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi Khalifah pada dinasti Bani Umayyah, hari Jum’at tanggal 10 Shafar tahun 99 Hijriyah, menggantika...
-
Sebagian orang malas membaca Al Quran padahal di dalam terdapat petunjuk untuk hidup di dunia. Sebagian orang merasa tidak punya wakt...
-
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, Ustadz, bagaimana sebenarnya hukum mengumandangkan adzan dan iqamah bagi bayi yang baru lahir? B...
-
Kemenangan adalah pertolongan Allah. Bagi dakwah, tiada kemenangan kecuali dengan pertolongan Allah. Kemenangan dan pertolongan Allah ibara...
-
Bismillah wal hamdulillah, wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah. Amma ba’du. Muqaddimah Allah berfirman, “Dan berapa banyak Nabi yan...
-
Ikhwah dan akhwat fillah, saat ini gerakan dakwah kita memiliki rakizah siyasiah , yakni stressing atau titik tekan pada bidang poli...
-
Puluhan kader dan simpatisan semangat mengikuti Kampanye Kreatif PKS yang diadakan oleh Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPD PKS T...
-
Alhamdulillah, telah launching aplikasi Hadits 9 Imam di Android. Aplikasinya sangat mudah digunakan, cukup search keywords hal/tema yang in...
0 komentar